SERANG - Kementerian Ekonomi Kreatif mengidentifikasi Banten sebagai salah satu provinsi yang menjadi fokus dalam pengembangan ekonomi kreatif. Hal ini disebabkan oleh adanya potensi sosial yang dimiliki oleh masyarakat setempat, yang tercermin dalam berbagai karya kreatif yang dihasilkan. Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenekraf, Cecep Rukendi, menyampaikan bahwa sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025-2029, terdapat 15 provinsi yang menjadi prioritas, dan Banten termasuk di dalamnya berkat modal sosial yang kuat untuk mengembangkan kreativitas.
Cecep Rukendi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara Gubernur Andra Soni dan komunitas kreatif di Banten. Ia berharap bahwa festival yang diadakan tersebut dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, ia mengapresiasi upaya Gubernur yang telah bekerja sama dengan komunitas kreatif untuk menyelenggarakan Banten Creative Festival, yang diadakan pada bulan Ramadan. Festival ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama menjelang perayaan Lebaran, di mana berbagai produk lokal dapat diakses oleh pengunjung.
Gubernur Banten, Andra Soni, menekankan bahwa provinsi ini memiliki potensi pasar yang signifikan untuk ekonomi kreatif. Ia mencatat bahwa jumlah penduduk Banten meningkat secara drastis pada malam hari, dari 12,4 juta menjadi sekitar 15 juta, sebagian besar disebabkan oleh migrasi penduduk dari Jakarta. Andra menegaskan bahwa ini merupakan peluang besar bagi ekonomi kreatif untuk berkembang dan memberikan keuntungan. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Banten, yang dianggap sebagai kunci utama dalam pengembangan ekonomi kreatif. Dengan demikian, Provinsi Banten siap mendukung pertumbuhan sektor ini dan memastikan bahwa ekonomi kreatif dapat terus tumbuh dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
"Kami sangat menghargai kolaborasi yang terjalin antara Gubernur dan komunitas kreatif dalam penyelenggaraan Banten Creative Festival yang berlangsung selama bulan Ramadan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mempersiapkan kebutuhan lebaran dengan beragam pilihan yang tersedia. Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut di masa mendatang dan semakin berkembang, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," ungkapnya.
Di sisi lain, Gubernur Banten, Andra Soni, menekankan bahwa provinsi ini memiliki potensi besar dalam pasar ekonomi kreatif. Ia menjelaskan bahwa jumlah penduduk Banten meningkat secara signifikan pada malam hari, mencapai hingga 15 juta jiwa, sementara pada siang hari jumlahnya sekitar 12,4 juta. Fenomena ini terjadi karena banyak warga Jakarta yang memilih untuk tinggal di Banten. Hal ini menciptakan peluang pasar yang sangat menguntungkan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memanfaatkan situasi tersebut dan meraih keuntungan," jelas Andra dalam sambutannya di Banten Creative Festival.
Andra juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Banten untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ia menyatakan bahwa kunci keberhasilan dalam sektor ini terletak pada kreativitas dan inovasi dari individu-individu yang terlibat.
"Kami bertekad untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, sehingga masyarakat Banten dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam perekonomian. Sebagai contoh, kayu yang awalnya memiliki nilai rendah dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi, menunjukkan betapa pentingnya kreativitas dalam meningkatkan nilai tambah," pungkasnya.