TANGERANG - Dedi Kurniadi, Ketua Umum Forum Komunikasi Masyarakat Kabupaten Tangerang ( Fokusmatang), menyampaikan pandangannya agar DPRD Kabupaten Tangerang mendorong kembali rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) serta pencabutan moratorium. Ia menekankan bahwa langkah tersebut akan menjadi sinyal positif agar pemerintah Kabupaten, provinsi dan pusat memberikan peluang untuk pembentukan DOB baru di wilayah tersebut yakni Kabupaten Tangerang Utara dan Kota Tangerang Tengah. Hal ini harus dijadikan sebagai pokok pokok pikiran bagi DPRD Kabupaten Tangerang untuk berperan aktif dalam proses tersebut.
.jpeg)
“Salah satu aspek penting adalah potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari pembentukan DOB baru. Dengan adanya DOB, Kabupaten Tangerang berpeluang untuk mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, mengingat peningkatan ekonomi sering kali berbanding lurus dengan peningkatan kualitas hidup penduduk setempat,” ungkap Dedi Kurniadi, yang juga salah satu eksponen Tim Pembentukan Provinsi Banten .
Dengan demikian, kata Dedi Kurniadi, DPRD Kabupaten Tangerang tidak diam membisu dalam menjaring aspirasi masyarakat terkait pembentukan DOB baru dan pencabutan moratorium. Sehingga tidak hanya sekadar wacana, tetapi juga mencerminkan harapan akan adanya perubahan yang lebih baik.
Dedi Kurniadi menegaskan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah, untuk mewujudkan rencana ini agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi Kabupaten Tangerang dan warganya.
Selain itu Dedi Kurniadi, menyampaikan pandangan lainnya yaitu terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan tantangan dan peluang yang mungkin muncul dari proses tersebut.
“Salah satu kelemahan yang diidentifikasi adalah panjangnya proses yang harus dilalui dalam pembentukan DOB baru. Proses ini tidak hanya memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi juga melibatkan berbagai tahapan birokrasi yang kompleks. Hal ini dapat menjadi kendala yang signifikan, terutama jika tidak ada dukungan yang memadai dari berbagai pihak terkait. Selain itu, biaya yang diperlukan untuk pembentukan DOB baru juga menjadi perhatian utama, karena dapat menambah beban keuangan daerah yang sudah ada,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut Dedi Kurniadi, terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan melalui pembentukan DOB baru. Salah satunya adalah potensi peningkatan investasi di Kabupaten Tangerang induk dan DOB yang rencananya dibentuk, yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
"Dengan adanya DOB baru, diharapkan akan ada lebih banyak peluang bagi investor untuk berinvestasi, yang pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, pembentukan DOB baru juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga kualitas hidup mereka dapat meningkat secara signifikan," jelas Dedi Kurniadi.
Selain itu, Dedi juga menyoroti ketergantungan yang mungkin timbul dari pembentukan DOB baru terhadap keputusan yang diambil oleh pemerintah pusat. Ketergantungan ini dapat menjadi faktor yang signifikan dalam menentukan seberapa jauh daerah dapat mengambil inisiatif dan membuat keputusan secara mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada keinginan untuk memperluas otonomi daerah, realitas politik dan administratif yang ada dapat membatasi ruang gerak daerah dalam mengelola urusan pemerintahan mereka sendiri.
“ Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat untuk memahami dinamika ini dan berupaya menciptakan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Dengan demikian, diharapkan proses pembentukan DOB baru dapat berjalan dengan lebih lancar dan efektif, tanpa terhambat oleh perubahan kebijakan yang tidak terduga atau ketergantungan yang berlebihan pada keputusan pemerintah pusat. Kesadaran akan tantangan ini akan membantu dalam merumuskan strategi yang lebih baik untuk mencapai tujuan otonomi daerah yang diinginkan,” pungkasnya.