Catatan Ringan Danantara

DANANTARA; Catatan Ringan*)

 oleh Noval Adib*)


Beberapa Hal Problematik dalam Pendirian Danantara
•Pemerintah kekeringan likuiditas
•Trust pada BUMN sedang pada titik rendah
•Good Governance Danantara yang perlu dipertanyakan
Sumber Pendanaan Danantara
 



•But whereas most other sovereign-wealth funds are built upon national savings or surpluses derived from resource wealth, Danantara is no more than a holding company for Indonesia’s largest state-owned enterprises (The Economist)
•The fund’s launch comes as Mr Prabowo is seeking to cut government spending by $19bn, or around 8%. This haphazard and sudden “efficiency” drive led to protests last week (The Economist)
Semula Dana hasil Efisiensi Hanya untuk MBG
 
Belakangan Hasil Efisiensi Anggaran ‘dibelokkan’ juga untuk Danantara 
Akhirnya APBN pun akan Mengalokasikan Sebagian Dana untuk Danantara Setiap Tahun
 
Trust pada BUMN sedang pada titik rendah
 
Beberapa Kasus di BUMN
Pertamina
Garuda
Istaka
Wika
BUMN Karya lainnya
dll
 
 
 
BUMN yang juga Perusahaan Publik di bawah holding Danantara
Bank Mandiri (pemerintah 52%, 39.9%)
Bank BRI (pemerintah 53,19%, masyarakat 46,24%)
Bank BNI (pemerintah 60%, masyarakat 39,9%)
Telkom  (pemerintah 52,09%, masyarakat 47,78%)
Pertanyaannya adalah…

•Bagaimana dengan nasib pemegang saham publik mereka? 

•Sudahkah mereka dimintai persetujuan (melalui RUPS) terkait dengan digabungkannya BUMN-BUMN yang sudah go public itu ke dalam Danantara?

•OECD Principle III of CG: Equitable treatment of shareholders
Pertanyaannya adalah…
Mengapa accumulated fund dari BUMN2 yang untung langsung digelontorkan ke danantara? 

Mengapa kok tidak digunakan untuk mem-bail out BUMN2 yang rugi seperti Istaka karya, Wika dan Jiwasraya? Padahal banyak rakyat jadi korban akibat tutupnya BUMN2 yang rugi tersebut. Mengapa korban-korban tersebut dibiarkan terlantar?

Mestinya pemerintah membereskan dulu masalah yang dialami oleh korban-korban BUMN yang bangkrut.
Potensi Related Parties Transaction (RPT) Danantara
RPT atau transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi yang berpotensi melanggar prinsip arm’s length basis (transaksi yang wajar)
Transaksi yang wajar akan terjadi pihak-pihak yang bertransaksi adalah independen
Bagaimana dengan Danantara? Yakinkah dana danantara nanti tidak ‘dibelokkan’ untuk diinvestasikan ke para oligarki di sekitar kekuasaan?

Potensi Related Parties Transaction (RPT) Danantara 
Terima Kasih Banyak Sekali

*)Materi Grup Diskusi Guru Besar dan Doktor Insan Cita
*)Penulis adalah Dosen FEB Universitas Brawijaya Malang

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!