DENPASAR - Dilansir dari balinews.id pada Rabu, 26 Maret 2025 dinyatakan bahwa Bali tengah menghadapi situasi yabali ng cukup aneh dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Dewata terus mengalami peningkatan, tingkat hunian hotel justru menunjukkan penurunan yang signifikan. Fenomena ini menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan para pelaku industri pariwisata mengenai penyebab di balik ketidaksesuaian ini.
Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, selaku Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, menyatakan bahwa terdapat ketidakseimbangan yang mencolok antara jumlah wisatawan yang berkunjung dan tingkat hunian hotel yang tersedia.
Ia menegaskan bahwa penambahan akomodasi yang tidak terkontrol menjadi faktor utama yang menyebabkan ketidakseimbangan ini. Dalam pernyataannya pada Senin (17/3/2025), ia menyebutkan bahwa situasi ini menciptakan kondisi yang tidak seimbang antara jumlah kunjungan dan tingkat hunian.
Lebih lanjut, Tjokorda Oka, yang lebih dikenal dengan sebutan Cok Ace, menjelaskan bahwa pertumbuhan akomodasi yang tidak berada di bawah pengawasan PHRI berkontribusi besar terhadap penurunan tingkat hunian hotel.
Akibatnya, persaingan di sektor ini menjadi semakin ketat dan tidak sehat, yang pada gilirannya mengurangi pangsa pasar bagi hotel-hotel yang terdaftar secara resmi. Hal ini menunjukkan perlunya regulasi yang lebih ketat untuk menjaga keseimbangan dalam industri pariwisata Bali.