JAKARTA - Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, mengungkapkan bahwa terdapat tiga tantangan utama yang dihadapi oleh desa-desa di Indonesia. Tantangan tersebut meliputi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), ketersediaan fasilitas, serta akses terhadap permodalan. Ketiga aspek ini saling berkaitan dan berpengaruh terhadap perkembangan desa secara keseluruhan. Hal itu diungkapkan dalam Group Diskusi Guru Besar Insan Cita pada Senin malam, 24 Pebruari 2025 melalui Zoom.
"Kualitas SDM yang kurang memadai dapat mengakibatkan kesulitan bagi desa dalam memaksimalkan potensi ekonomi yang ada, serta berpengaruh negatif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, ketersediaan fasilitas yang tidak mencukupi, seperti infrastruktur dan layanan publik, dapat menjadi penghambat bagi aktivitas ekonomi dan sosial yang seharusnya dapat berkembang di lingkungan desa. Hal ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap pembangunan infrastruktur yang mendukung," ujar Riza Patria.
Di sisi lain, lanjut Riza Patria, terbatasnya akses permodalan menjadi kendala signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa. Kesulitan dalam mendapatkan modal dapat menghambat pertumbuhan usaha dan inovasi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan upaya yang lebih intensif dalam meningkatkan akses permodalan bagi UMKM, misalnya melalui pengembangan koperasi atau lembaga keuangan mikro yang dapat memberikan dukungan finansial yang lebih baik.
Riza Patria menyatakan bahwa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes) tengah berupaya mencari solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh desa-desa di Indonesia. Dalam situasi di mana anggaran yang tersedia belum cukup untuk menyelesaikan masalah yang ada, mengingat kembali filosofi "AstaCita, yang menekankan pentingnya pembangunan desa sebagai langkah untuk mencapai pemerataan ekonomi.
"Untuk mewujudkannya, Kemendes telah merancang serangkaian program yang terdiri dari dua belas inisiatif strategis. Salah satu program yang menonjol adalah revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian lokal melalui pengembangan usaha yang dikelola oleh masyarakat desa. Selain itu, program Pemuda Pelopor Desa berfokus pada pemberdayaan generasi muda untuk berperan aktif dalam pembangunan desa, sedangkan Digitalisasi Desa bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap teknologi informasi yang dapat mendukung efisiensi dalam proses pembangunan," terang Riza Patria.
Selanjutnya Riza Patria menjekaskan, program-program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh desa-desa di Indonesia, serta mendorong terciptanya pemerataan ekonomi yang lebih baik.
"Dengan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, Kemendes berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dan memperkuat daya saing mereka dalam menghadapi tantangan global," pungkasnya.