Ummi Azizah Rachmawati: Deepseek, Tantangan dan Peluang Indonesia di Era Artificial Intelegence

Jakarta (03/02/25) - Paparan Ummi Azizah Rachmawati dalam Grup Diskusi Guru Besar dan Doktor Insan Cita melalui Zoom pada Senin malam (03/02/25) mulai pukul 19.45 hingga 22.00 WIB menyampaikan topik DeepSeek, Tantangan dan Peluang Indonesia Di Era Artificial Intelegence.



Menurut Ummi Azizah, DeepSeek menawarkan solusi kecerdasan buatan yang lebih terjangkau dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar asal Amerika Serikat seperti OpenAI dan Google. Hal ini menjadikan teknologi DeepSeek lebih mudah diakses dan diadopsi oleh negara-negara berkembang yang sering kali memiliki anggaran terbatas untuk teknologi canggih. Dengan pendekatan ini, DeepSeek berupaya untuk menjembatani kesenjangan teknologi antara negara maju dan negara berkembang, memberikan kesempatan bagi berbagai sektor untuk memanfaatkan inovasi yang ada.


"Teknologi yang dikembangkan oleh DeepSeek dirancang dengan fleksibilitas yang tinggi, memungkinkan implementasi baik dalam skala kecil maupun besar. Ini menjadikannya sangat sesuai untuk berbagai jenis bisnis dan industri, mulai dari usaha mikro hingga perusahaan besar. Dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan kebutuhan spesifik setiap organisasi, DeepSeek memastikan bahwa solusi yang ditawarkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan, terlepas dari ukuran atau kompleksitas bisnis yang bersangkutan," ungkap Ummi Azizah.


Ummi Azizah menjelaskan bahwa dalam upayanya untuk memasuki pasar negara berkembang, DeepSeek menerapkan strategi yang terfokus pada kebutuhan lokal. Solusi yang ditawarkan disesuaikan dengan konteks spesifik, seperti aplikasi kecerdasan buatan dalam sektor pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Selain itu, DeepSeek juga mengembangkan algoritma canggih di bidang Natural Language Processing (NLP) dan Computer Vision, yang memungkinkan berbagai aplikasi inovatif seperti terjemahan bahasa, analisis gambar, dan otomatisasi dokumen, sehingga memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan teknologi di negara-negara tersebut.


Selain itu menurut Ummi Azizah bahwa  Algoritma dalam bidang pembelajaran mendalam, atau deep learning, memanfaatkan jaringan saraf tiruan untuk mengolah data dalam skala besar dan menghasilkan prediksi yang sangat akurat. Salah satu contoh penerapan yang umum adalah Convolutional Neural Networks (CNNs), yang sering digunakan dalam pengolahan citra atau computer vision. Di sisi lain, Recurrent Neural Networks (RNNs) berfungsi untuk pemrosesan bahasa alami, memungkinkan model untuk memahami dan menghasilkan teks dengan konteks yang lebih baik.


"Generative Adversarial Networks (GANs) merupakan inovasi yang memungkinkan pembuatan data sintetis yang menyerupai data asli. Teknologi ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan konten digital dan augmentasi data, di mana data tambahan diperlukan untuk meningkatkan kinerja model. Selain itu, algoritma optimisasi berperan penting dalam menyesuaikan model kecerdasan buatan yang telah dilatih untuk satu tugas agar dapat diterapkan pada tugas lain, sehingga menghemat waktu dan sumber daya komputasi yang diperlukan,"jelasnya.


Dalam konteks pembelajaran penguatan, lanjut Ummi Azizah, model AI dilatih melalui sistem penghargaan dan hukuman, yang sangat cocok untuk aplikasi seperti robotika dan permainan berbasis AI. Di bidang pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP), model transformer seperti BERT dan GPT digunakan untuk berbagai tugas, termasuk terjemahan, ringkasan, dan analisis sentimen. Sementara itu, dalam computer vision, algoritma seperti YOLO dan Mask R-CNN digunakan untuk deteksi objek dan segmentasi gambar, dengan dukungan algoritma optimisasi seperti Gradient Descent dan Adam untuk meningkatkan efisiensi pelatihan model AI.


"Sektor pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas melalui penerapan teknologi modern. Dengan memanfaatkan sistem pemantauan tanaman yang canggih, prediksi cuaca yang akurat, serta manajemen irigasi yang efisien, para petani dapat mengoptimalkan hasil pertanian mereka. DeepSeek hadir sebagai solusi berbasis kecerdasan buatan yang dapat membantu petani di Indonesia dalam memprediksi hasil panen secara lebih tepat dan mengelola penggunaan pupuk dengan lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian,"ungkap Ummi Azizah.


Dalam sektor pendidikan, masih menurit Ummi Azizah,  platform AI yang dikembangkan oleh DeepSeek dapat berfungsi untuk menciptakan konten pembelajaran yang adaptif dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi ini, proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa, sehingga meningkatkan efektivitas pendidikan. Hal ini memungkinkan para pendidik untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan bagi setiap siswa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar secara keseluruhan.


Sedangkan  di sektor kesehatan, teknologi AI dapat berperan penting dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah yang terpencil. Melalui penggunaan diagnosis berbasis kecerdasan buatan dan telemedicine, DeepSeek dapat membantu dalam pengembangan alat diagnosis penyakit yang mudah digunakan, seperti untuk mendeteksi diabetes atau tuberkulosis, di fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Dengan demikian, masyarakat di daerah yang sulit dijangkau dapat memperoleh layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih cepat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka.


Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam pengembangan teknologi AI mencakup beberapa aspek penting. Pertama, infrastruktur digital yang tidak merata, terutama dalam akses jaringan internet, menjadi hambatan signifikan. Selain itu, terdapat kesenjangan dalam ketersediaan talenta yang terampil di bidang AI, yang menghambat kemajuan teknologi ini. Regulasi yang ada juga perlu diperbarui untuk menciptakan kerangka yang mendukung inovasi, sementara keterbatasan anggaran untuk investasi dalam teknologi AI menjadi tantangan tambahan.


Untuk mengatasi tantangan tersebut, langkah-langkah strategis perlu diambil. Salah satunya adalah investasi dalam pendidikan AI, yang bertujuan untuk membangun program pelatihan guna meningkatkan keterampilan talenta lokal. Selain itu, kolaborasi dengan perusahaan seperti DeepSeek dapat membantu dalam pengembangan solusi AI yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Peningkatan infrastruktur digital juga sangat penting, terutama untuk memperluas akses internet ke daerah-daerah terpencil.


Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan dalam menciptakan kebijakan yang mendukung inovasi di bidang AI. Kebijakan tersebut harus dirancang untuk menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan industri teknologi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan potensi penuh dari teknologi AI untuk kemajuan bangsa.


DeepSeek menawarkan solusi kecerdasan buatan yang lebih terjangkau dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar asal Amerika Serikat seperti OpenAI dan Google. Hal ini menjadikan teknologi DeepSeek lebih mudah diakses dan diadopsi oleh negara-negara berkembang yang sering kali memiliki anggaran terbatas untuk teknologi canggih. Dengan pendekatan ini, DeepSeek berupaya untuk menjembatani kesenjangan teknologi antara negara maju dan negara berkembang, memberikan kesempatan bagi berbagai sektor untuk memanfaatkan inovasi yang ada.


Teknologi yang dikembangkan oleh DeepSeek dirancang dengan fleksibilitas yang tinggi, memungkinkan implementasi baik dalam skala kecil maupun besar. Ini menjadikannya sangat sesuai untuk berbagai jenis bisnis dan industri, mulai dari usaha mikro hingga perusahaan besar. Dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan kebutuhan spesifik setiap organisasi, DeepSeek memastikan bahwa solusi yang ditawarkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan, terlepas dari ukuran atau kompleksitas bisnis yang bersangkutan.


Dalam upayanya untuk memasuki pasar negara berkembang, DeepSeek menerapkan strategi yang terfokus pada kebutuhan lokal. Solusi yang ditawarkan disesuaikan dengan konteks spesifik, seperti aplikasi kecerdasan buatan dalam sektor pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Selain itu, DeepSeek juga mengembangkan algoritma canggih di bidang Natural Language Processing (NLP) dan Computer Vision, yang memungkinkan berbagai aplikasi inovatif seperti terjemahan bahasa, analisis gambar, dan otomatisasi dokumen, sehingga memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan teknologi di negara-negara tersebut.


Algoritma dalam bidang pembelajaran mendalam, atau deep learning, memanfaatkan jaringan saraf tiruan untuk mengolah data dalam skala besar dan menghasilkan prediksi yang sangat akurat. Salah satu contoh penerapan yang umum adalah Convolutional Neural Networks (CNNs), yang sering digunakan dalam pengolahan citra atau computer vision. Di sisi lain, Recurrent Neural Networks (RNNs) berfungsi untuk pemrosesan bahasa alami, memungkinkan model untuk memahami dan menghasilkan teks dengan konteks yang lebih baik.


Generative Adversarial Networks (GANs) merupakan inovasi yang memungkinkan pembuatan data sintetis yang menyerupai data asli. Teknologi ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan konten digital dan augmentasi data, di mana data tambahan diperlukan untuk meningkatkan kinerja model. Selain itu, algoritma optimisasi berperan penting dalam menyesuaikan model kecerdasan buatan yang telah dilatih untuk satu tugas agar dapat diterapkan pada tugas lain, sehingga menghemat waktu dan sumber daya komputasi yang diperlukan.


Dalam konteks pembelajaran penguatan, model AI dilatih melalui sistem penghargaan dan hukuman, yang sangat cocok untuk aplikasi seperti robotika dan permainan berbasis AI. Di bidang pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP), model transformer seperti BERT dan GPT digunakan untuk berbagai tugas, termasuk terjemahan, ringkasan, dan analisis sentimen. Sementara itu, dalam computer vision, algoritma seperti YOLO dan Mask R-CNN digunakan untuk deteksi objek dan segmentasi gambar, dengan dukungan algoritma optimisasi seperti Gradient Descent dan Adam untuk meningkatkan efisiensi pelatihan model.


Sektor pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas melalui penerapan teknologi modern. Dengan memanfaatkan sistem pemantauan tanaman yang canggih, prediksi cuaca yang akurat, serta manajemen irigasi yang efisien, para petani dapat mengoptimalkan hasil pertanian mereka. DeepSeek hadir sebagai solusi berbasis kecerdasan buatan yang dapat membantu petani di Indonesia dalam memprediksi hasil panen secara lebih tepat dan mengelola penggunaan pupuk dengan lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian.


Dalam sektor pendidikan, platform AI yang dikembangkan oleh DeepSeek dapat berfungsi untuk menciptakan konten pembelajaran yang adaptif dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi ini, proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa, sehingga meningkatkan efektivitas pendidikan. Hal ini memungkinkan para pendidik untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan bagi setiap siswa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar secara keseluruhan.

3. Di sektor kesehatan, teknologi AI dapat berperan penting dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah yang terpencil. Melalui penggunaan diagnosis berbasis kecerdasan buatan dan telemedicine, DeepSeek dapat membantu dalam pengembangan alat diagnosis penyakit yang mudah digunakan, seperti untuk mendeteksi diabetes atau tuberkulosis, di fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Dengan demikian, masyarakat di daerah yang sulit dijangkau dapat memperoleh layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih cepat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka.

Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam pengembangan teknologi AI mencakup beberapa aspek penting. Pertama, infrastruktur digital yang tidak merata, terutama dalam akses jaringan internet, menjadi hambatan signifikan. Selain itu, terdapat kesenjangan dalam ketersediaan talenta yang terampil di bidang AI, yang menghambat kemajuan teknologi ini. Regulasi yang ada juga perlu diperbarui untuk menciptakan kerangka yang mendukung inovasi, sementara keterbatasan anggaran untuk investasi dalam teknologi AI menjadi tantangan tambahan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, langkah-langkah strategis perlu diambil. Salah satunya adalah investasi dalam pendidikan AI, yang bertujuan untuk membangun program pelatihan guna meningkatkan keterampilan talenta lokal. Selain itu, kolaborasi dengan perusahaan seperti DeepSeek dapat membantu dalam pengembangan solusi AI yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Peningkatan infrastruktur digital juga sangat penting, terutama untuk memperluas akses internet ke daerah-daerah terpencil.

"Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan dalam menciptakan kebijakan yang mendukung inovasi di bidang AI. Kebijakan tersebut harus dirancang untuk menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan industri teknologi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan potensi penuh dari teknologi AI untuk kemajuan bangsa," tutup Ummi Azizah.

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!