Washington - Dilansir dari laman bloomberg.com pada Jumat, 21 Pebruari 2025 dinyatakan bajwa perang dagang yang dimulai oleh Presiden Trump telah memberikan pengaruh yang besar terhadap dinamika perdagangan internasional. Sejak ia menjabat, Trump menerapkan berbagai kebijakan proteksionis yang tidak hanya mempengaruhi Amerika Serikat, tetapi juga berdampak luas pada negara-negara lain seperti Vietnam, Meksiko, dan Kanada.
Kebijakan ini menciptakan ketegangan dalam hubungan perdagangan global, di mana banyak negara harus menyesuaikan strategi ekonomi mereka untuk menghadapi situasi yang baru.
Vietnam, dalam konteks ini, telah muncul sebagai salah satu negara yang mendapatkan keuntungan dari ketegangan antara Amerika Serikat dan Cina. Banyak perusahaan asal Amerika Serikat yang memilih untuk memindahkan basis produksi mereka dari Cina ke Vietnam sebagai upaya untuk menghindari tarif tinggi yang diterapkan oleh pemerintah AS.
Namun, seiring berjalannya waktu, Vietnam juga mulai merasakan dampak dari kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh AS, yang dapat mengancam pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya didorong oleh relokasi industri.
Selain itu, Meksiko dan Kanada juga tidak luput dari dampak perang dagang ini. Kedua negara tersebut menjadi sasaran kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS, yang berakibat pada penurunan volume ekspor mereka ke pasar Amerika.
Dalam jangka panjang, situasi ini berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi global, mendorong banyak negara untuk mencari alternatif dan mengurangi ketergantungan mereka terhadap perdagangan dengan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa perang dagang tidak hanya mempengaruhi hubungan bilateral, tetapi juga dapat mengubah peta perdagangan dunia secara keseluruhan.