TANGERANG - Penahanan Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, oleh Bareskrim Polri pada tanggal 26 Februari 2025, disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat Kampung Alar Jiban, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Sebagai bentuk ekspresi kegembiraan, warga mengadakan perayaan yang meliputi pesta kembang api dan aksi cukur botak secara massal.
Dalam suasana yang meriah, puluhan warga berkumpul di lokasi yang telah ditentukan, mengenakan kaos putih yang menampilkan gambar Arsin dalam balutan baju tahanan. Mereka secara bergiliran mencukur rambut mereka hingga plontos, sebagai simbol rasa syukur atas penahanan sosok yang dianggap tidak amanah oleh masyarakat.
Oman, selaku Ketua Aliansi Masyarakat Anti Kedzoliman (AMAK), menyatakan bahwa aksi cukur botak ini telah direncanakan sejak awal, sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap penangkapan Kades Arsin.
"Kami sudah niat dari awal, kalau Kades Arsin ditangkap, kami akan membotaki kepala atau plontos massal. Kurang lebih ada 50 orang dari semalam, dari semalam sudah ada yang cukur," ungkapnya.
Aksi ini tidak hanya sekadar mencukur rambut, tetapi juga diikuti dengan pengikatan pita merah putih di kepala mereka, yang melambangkan perlawanan terhadap ketidakadilan yang telah mereka alami selama ini.
Perayaan ini tidak berhenti di aksi cukur botak saja. Beberapa hari sebelum penahanan, tepatnya setelah Arsin ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pagar laut di Tangerang, warga telah lebih dulu merayakannya dengan menyalakan kembang api.
Dalam sebuah video yang beredar, terdengar sorak-sorai gembira dari warga yang merayakan momen tersebut. Perayaan ini mencerminkan harapan masyarakat akan keadilan dan perubahan yang lebih baik di desa mereka, serta menunjukkan bahwa mereka bersatu dalam menghadapi ketidakadilan yang dirasakan selama ini.