Blunder Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto, Aktivis Banten: Sebaiknya Yandri Mundur Dari Kabinet

Serang (08/02/25) -  Dalam konteks isu reshuffle kabinet yang sedang menggelinding ke permukaan, terdapat beberapa menteri yang dianggap melakukan blunder selama masa jabatan mereka. 

Ahmad Rizky, Aktivis LSM GMBI Banten

Salah satu menteri yang menjadi sorotan adalah Yandri Susanto, yang menjabat sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Republik Indonesia. Selama menjadi Menteri, Yandri Susanto telah melakukan sejumlah tindakan yang dianggap blunder, yang berpotensi merugikan reputasi kementerian dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.


Salah satu tindakan yang menuai kritik adalah penggunaan kop surat kementerian untuk kepentingan pribadi. Tindakan ini dinilai tidak etis dan mencerminkan kurangnya profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai menteri.


Penggunaan fasilitas kementerian untuk kepentingan pribadi dapat merusak citra lembaga pemerintah dan menimbulkan persepsi negatif di kalangan masyarakat, yang mengharapkan integritas dan transparansi dari para pejabat publik.


Selain itu, Yandri Susanto juga pernah mengeluarkan pernyataan yang dianggap melecehkan profesi wartawan dan aktivis LSM. Pernyataan tersebut tidak hanya memicu kontroversi, tetapi juga berpotensi merusak hubungan kementerian dengan berbagai pemangku kepentingan yang berperan penting dalam pembangunan masyarakat.


Menurut Akhmad Rizky selaku Aktivis LSM GMBI sikap Mendes PDT dinilai sangat arogansi, apalagi saat dirinya menghina profesi LSM dan Wartawan, sehingga memicu kegaduhan di masyarakat. 


"Bahkan Sampai dengan saat ini belum ada vidio permohonan maaf dari menteri desa, Artinya beliau betul-betul sangat angkuh. Sampai tidak mau terima kalau dirinya bersalah dan merasa benar sendiri," ujar Rizky.

Poto: Adung Masjoe, Ketua LSM Kajian Rakyat

Sedangkan menurut Adung Masjoe Ketua LSM Kajian Rakyat, bahwa Yandri Susanto sebagai Menteri cacat secara etika dan tidak layak dilanjutkan menjadi Mendes karena sebagai pembantu Presiden dia  tidak bisa menjaga marwah pemimpin tertinggi di Republik ini.  


"Harapan kami sebagai salah seorang aktivis di Banten,  Yandri Susanto akan lebih terhormat apabila meneladani Gus Miftah secara jentel dia mengundurkan diri dari stafsus Presiden setelah berkata "Goblok kepada tukang esteh", sehingga jangan sampai kata "Bodrek" yang disampaikan Yandri akan terus melukai insan Wartawan dan aktivis LSM yang akan berkepanjangan," tutup Adung Masjoe.





 


#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!