SERANG - Sekretaris DPD Partai Golkar Banten, Bahrul Ulum, mengungkapkan keyakinannya bahwa warga Kabupaten Serang akan menolak untuk memilih calon pemimpin yang terbukti terlibat dalam praktik kecurangan. Disinyalir kecurangan itu karena cawe-cawe Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto dalam Pilkada terdahulu.
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan untuk melaksanakan pemungutan suara ulang dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Serang. Ulum menekankan pentingnya integritas dalam proses pemilihan dan percaya bahwa masyarakat memiliki kemampuan untuk membuat pilihan yang bijaksana.
Ulum menegaskan bahwa masyarakat Kabupaten Serang memiliki kecerdasan dan kesadaran yang tinggi dalam menentukan pilihan mereka. Ia percaya bahwa pemilih akan menggunakan hati nurani mereka untuk memilih calon yang tidak hanya memiliki rekam jejak yang baik, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga proses demokrasi.
"Dengan adanya keputusan MK untuk mengulang pemungutan suara, saya berharap masyarakat akan semakin selektif dan tidak terpengaruh oleh calon-calon yang telah terbukti melakukan kecurangan yang merugikan," ungkap Ulum.
Ulum mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam menilai calon pemimpin mereka, serta untuk tidak ragu dalam mengekspresikan hak suara mereka. Ia menekankan bahwa pemilihan yang adil dan transparan adalah kunci untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab.
"Dengan demikian, diharapkan masyarakat Kabupaten Serang dapat berpartisipasi secara maksimal dalam pemilu mendatang, demi masa depan yang lebih baik dan demokratis," pungkasnya.