Jakarta (27/01/25) - Saham PANI mengalami fluktuasi harga yang signifikan akibat isu mengenai pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten. Meskipun sempat mengalami penurunan, harga saham PANI menunjukkan pemulihan yang positif. Pada tanggal 24 Januari 2025, harga saham PANI ditutup pada angka Rp12.725, mencatatkan kenaikan sebesar 14,90 persen atau setara dengan Rp1.650 dibandingkan dengan harga penutupan pada hari sebelumnya.
PT Cahaya Inti Sentosa, yang merupakan anak perusahaan dari PANI, menginformasikan bahwa mereka memiliki lahan di kawasan yang menjadi sorotan tersebut. Lahan tersebut telah dilengkapi dengan sertifikat yang sah, yaitu Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku terkait kepemilikan tanah.
Di sisi lain, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Nusron Wahid, sedang melakukan investigasi terkait penerbitan sertifikat tanah di area tersebut. Apabila hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sertifikat yang diterbitkan berada di luar batas garis pantai, maka ada kemungkinan sertifikat tersebut akan dibatalkan tanpa perlu melalui proses pengadilan. Situasi ini menambah ketidakpastian bagi pemegang saham dan dapat mempengaruhi stabilitas harga saham PANI di masa mendatang.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) menunjukkan performa yang luar biasa di sektor properti meskipun terdapat penurunan daya beli masyarakat sepanjang tahun 2024. Perusahaan ini berhasil mencatatkan pra penjualan mencapai Rp6,01 triliun, yang melebihi target yang telah direvisi menjadi Rp6 triliun untuk tahun ini. Keberhasilan ini mencerminkan ketahanan dan strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada.
Alexander Halim Kusuma, Wakil Presiden Direktur PANI, mengungkapkan bahwa pencapaian ini didukung oleh peluncuran 12 proyek baru yang dilaksanakan selama tahun 2024. Proyek-proyek tersebut meliputi berbagai jenis properti, baik hunian maupun komersial, yang mendapatkan respons positif dari pasar. Tingginya minat konsumen terhadap produk-produk yang ditawarkan menunjukkan adanya kepercayaan yang kuat terhadap kualitas dan nilai tambah yang diberikan oleh PANI.
Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan komitmen PANI dalam menyediakan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri properti Indonesia. Menurut Alexander, pencapaian ini juga berkat strategi akuisisi bank tanah melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) II pada Desember 2023, serta Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada Agustus 2024. Hal ini menunjukkan bahwa PANI terus berupaya untuk beradaptasi dan berkembang meskipun dalam kondisi ekonomi yang menantang.