Jakarta (23/12) - Dilansir dari Reuters Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pada hari Minggu bahwa ia akan meluncurkan kampanye iklan baru yang bertujuan untuk menunjukkan dampak fisik dari penggunaan narkoba, seperti fentanyl. Dalam pernyataannya, Trump juga mengulangi ancamannya untuk mengklasifikasikan kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris.
Ia menekankan pentingnya menyampaikan pesan tentang bahaya narkoba, dengan menyatakan bahwa penggunaan zat-zat tersebut dapat merusak penampilan fisik seseorang, termasuk wajah, kulit, dan gigi.
Dalam konferensi yang diadakan oleh kelompok konservatif Turning Point di Phoenix, Arizona, Trump menjelaskan bahwa kampanye iklan ini akan berfokus pada dampak negatif yang ditimbulkan oleh narkoba.
Meskipun ia tidak memberikan rincian konkret mengenai kampanye tersebut, Trump menyamakan inisiatif ini dengan menjalankan kampanye politik.
Ia menyatakan bahwa pemerintahannya akan mengalokasikan "banyak uang" untuk program ini, meskipun ia menekankan bahwa jumlah tersebut relatif kecil.
Rencana Trump ini mengingatkan pada kampanye anti-narkoba "Just Say No" yang dipimpin oleh mantan ibu negara Republik, Nancy Reagan, pada tahun 1980-an. Kampanye tersebut bertujuan untuk mendorong generasi muda Amerika untuk menolak penggunaan narkoba. Dengan pendekatan yang serupa, Trump berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan mendorong tindakan pencegahan di kalangan generasi muda.